Minggu, 03 Juni 2012

Kita Hanyalah Hamba Yang Lemah



Pernahkah kita menyadari kesalahan,penghianatan dan kemurkaan didalam diri kita
Apa yang kita telah perbuat,apa yang kita telah lakukan
Semua itu telah terlihat oleh Yang Maha Kuasa
Sewaktu kita hidup

Kita menyia-nyiakan apa yang telah kita punya
kita tidak pernah bersyukur atas segala yang Allah Telah Berikan
Kita hanya bias mengeluh untuk segala kekurangan yang kita miliki
Sadarkah kita telah menjadi hamba yang murka nikmat terhadap Allah

Kita hanyalah hamba yang lemah dan tak berdaya
Hanya Allah yang dapt mengendalikan akal fikir manusia
Hanya Allah yang membantu kita disaat kita susah maupun senang
Renungkanlah wahai Saudaraku

Renungkanlah segala kesalahan kita terhadap Allah
renungkanlah segala kemurkaan kita terhadap Allah
renungkanlah Penghianatan kita terhadap Allah
Bacalah Istighfar ketika air mata kita berjatuhan

Ingatlah akan hidup yang hanya sementara didunia ini
Ingatlah akan kebahagiaan yang tak akan abadi
Ingatlah akan dosa kita yang telah kita lakukan
Berdoalah dan dekatkanlah hati kita kepada-Nya

Semua masalah dan petunjuk hanyal Allah yang akan Memeberikan Jawabannya
Jangan pernah mengeluh dengan keadaan
Syukurilah apa yang kita punya
Hidup ini bagaikan pohon

Pohon akan layu jika terkena sinar matahari
dan pohon akan Tumbuh segar jika tersiram oleh air
Hidup ini akan terasa silau jika kita selalu memandang keatas
Jadilah seperti pohon yang ingin selalu tersiram air

Jadilah sosok yang menjadi kebanggaan di Dunia Dan Akhirat.
Allahumma innaka antal ‘aziizul kabiru wa ana ‘abdukadz dzaliiludh dha’iifu
(Ya Allah,Engkaulah Yang Maha Kuasa lagi Maha Besar, sedangkan aku adalah hambaMu yang lemah)

Sabtu, 26 Mei 2012

Cerpen -CINTA SEBATAS PULSA

“Karena minder, akhirnya saya menerima dia sebagai pacar.

Sata tak siap ketika dia mengambil alih hidup saya. Prestasi belajar saya pun turun,

apalagi ketika dia meninggalkan saya”

Ketika saya baru kelas 3 SLTP, ada seorang laki-laki teman sekolah saya yang ‘nembak’. Dia bilang dia sayang sama saya dan mau menerima saya apa adanya. Waktu itu banyak teman perempuan saya yang sudah punya pacar, sehingga sebelum ada yang nembak, saya sempat merasa minder. Makanya begitu ada yang nembak, saya langsung terima setelah beberapa hari berpikir. Soalnya di keluarga kami tidak ada istilah pacaran apalagi untuk gadis seusia saya, karena menurut mereka jalan yang harus saya tempuh masih sangat panjang. Lulus SLTP pun belum

Selain itu, di sekolah pun guru-guru sering mengingatkan kami pada bahayanya pacaran, karena selain dapat merugikan orang lain juga dapat merugikan diri sendiri. Maklum, SLTP kami adalah salah satu sekolah yang berbasis agama islam. Tapi karena terus-terusan dihinggapi rasa minder, akhirnya saya anggap larang-larangan itu sebagai angin lalu. Kami pun jadian tepatnya tanggal 24 Juli 2002, dengan satu syarat hubungan kami harus dirahasiakan alias backstreet.

Bulan pertama semua berjalan dengan lancar. Namun pada bulan kedua, komunikasi kami mulai memburuk. Maklumlah, selama itu kami pacaran lewat hp, baik nelpon atau sms, dan begitu pulsanya habis, pacaran kami pun terputus. Bila ingin pacaran kami berlanjut, maka kami harus isi pulsa dulu, dan itu berarti kami harus minta uang pada ortu untuk beli pulsa. Akibatnya ortu kami mulai curiga, kok sering banget sih anaknya minta isi ulang pulsa. Selain itu, teman-teman disekolah pun banyak yang curiga. Padahal kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi hubungan ini dengan cara tidak pernah keluar main berdua, ngobrol depan orang banyak. Pokoknya selain di telpon atau sms, kami cuek-cuekan.

Begitu tahu kalau orang-orang sudah mencium hubungan kami, kami pun takut kehilangan satu sama lain, karena entah mengapa kami sangat menikmati hubungan ini. Saya semakin takut ketika sidia jarang ngasih kabar. Konsentrasi belajarnya pun semakin buyar. Saya lalu mengusulkan pada dia untuk berteman saja alias putus. Karena saya tidak ingin prestasi yang telah saya ukir sejak kecil sirna begitu saja, dan saya juga tidak ingin kegiatan saya di OSIS maupun di redaksi mading sekolah jadi terganggu akibat saya kurang atau mungkin tidak bertanggung jawab. Saat saya utarakan usul itu, dia marah. Dia bilang saya tidak mau berkorban, padahal dia telah meyakinkan ortunya serta teman-teman sekolah kalau diantara kami berdua tidak ada hubungan apa-apa. Katanya juga kami tidak boleh menyerah karena hubungan kami ini tidak melanggar batasan pergaulan antara perempuan dan laki-laki menurut agama. Pada intinya dia menolak untuk putus.

Meihat keseriusannya pada hubungan kami ini, saya cukup terharu dan semakin hanyut kedalamnya. Makin hari entah mengapa saya semakin tergantung pada dia. Cara dia memanjakan saya, menyayangi saya dan memperhatikan saya membuat saya merasa selalu berada di atas awan. Sampai pada suatu hari, saya pingsan di sekolah tepat di depan dia saat ujian praktek oleh raga, dokter mendiagnosis saya punya kelainan jantung, dalam sekejap mata semuanya berubah. Tepat sehari setelah hari raya Idul Adha, dia memutuskan untuk berpisah alias putus dengan alasan lebih baik kami berteman saja.

Oh, sungguh munafiknya dia. Kalau memang dia ingin berteman saja, mengapa ketika dulu saya usulkan dia menolaknya dan memohon pada saya untuk mempertahankan hubungan ini dan sedikit berkorban. Apa arti semua ini ???? Apa karena sekarang dia tahu kalau saya mempunyai penyakit, sehingga kalau dia terus-terusan bersama saya, hal itu akan membuat dia repot. Bukankah dulu sebelum kami jadian dia pernah bilang akan menerima saya apa adanya. Mana buktinya ? Itulah pertanyaan yang sempat muncul ketika jam 08.32, dia menelepon untuk mengakhiri semuanya.

Seiring berakhirnya hubungan ini, berakhir pula prestasi-prestasi dan keaktifan saya dalam organisasi. Saya larut dalam kesedihan sehingga penyakit yang sejak kecil dan baru kali ini terdiagnosa semakin berpeluang menguasai diri ini. Dua tahun telah berlalu, kesedihan itu memang sudah mulai terobati. Sejak itu saya berusaha dekat denganNya dan memohon ampun atas apa yang telah saya perbuat. Tapi prestasi-prestasi itu belum dapat saya raih kembali. Sekarang ini di SMA, saya sama saja dengan yang patut saya banggakan. Keinginan saya saat ini, hanya ingin mengukir prestasi lagi seperti dulu sebelum saya mengenal dia sebagai pacar, karena saaya ingin ortu saya bangga seperti dulu lagi.

Cerpen-Cinta Yang Tergantikan


Cipt : Nia Kurniasih-Ciamis Jabar

’’BUNUH DIRI, itulah yang ada dalam benakku ketika lelaku yang kucintai

Menikahi sahabatku sendiri. Apakah ini salahku atau salah ustadku yang melarang aku berhubungan dengannya ????!!!

usiaku kurang lebih 20 tahun, begitupun dengannya. Sejak lulus SMU, aku tak tahu kabarnya. Semasa SMU aku tak begitu dekat dengannya, hanya kenal sebagai teman satu sekolah saja. Waktu berlalu menyertai setiap perjalananku, begitupun dengannya. Selang satu tahun, kami bertemu kembali dalam forum kajian yang diadakan didaerah kami.

Keakraban pun terajut dengan menyenangkan seiring liburan semesterannya yang cukup panjang. Memang tak ada yang istimewa, tapi sungguh istimewa bagi syetan yang tak sudi manusia berada dalam jalan lurus. Begitu pun dengan kami. Sampai akhirnya kami terjerat dalam perasaan yang menjadikan kami terlilit berjuta dilematik.

Dan aku tak dapat menyangkal ketika kerinduanku padanya mengalirkan telaga bening dimataku. Aku menangis setiap ingat dirinya. Aku merindukannya dan sangat berharap bisa menikah dengannya, sekalipun ikhwan dan akhwat tak pernah menyukai pemikiran dan tindakanku. Hatiku saat itu benar-benar rapuh. Aku merasa sudah menemukan orang yang tepat bagiku.

Namun ternyata hidup tak begitu berpihak kepadaku. Ustadku tak pernah menyukai jalan pikiranku. Ia dengan tegas mencap, apa yang ada didalam hatiku sebagi penyakit hati. Aku pun protes, sekalipun hanya dalam hati. Salahkah bila aku mencintai seseorang ? walapun aku mnyadari selama ini dakwahku telah terkotori oleh bumbu-bumbu menjijikan itu. Lantas selama ini yang kuperbuat untuk siapa, dimana lagikah Allah yang kuberi kuobral dalam pembedhan ayat, nyatanya aku sendiri telah menggantikanNya dengan selainNya.

Kebimbangan yag ada dalam hati membaut aktifitas dakwahku terhambat. Aku mencoba untuk menjauh darinya. Walau terasa sakit, begitu sakit, karena aku tahu diapun menyimpan yang sama padaku. Entah bagaimana perasaanku, bahagia dan sedih menyatu, ketika tahu kalau cintaku tak bertepuk sebalah tangan. Aku benar-benar bingung, apa yang harus kulakukan ?

Allah menjawab kebimbanganku lewat sebuah surat undangan, dimana tertera namanya dan nama seorang akhwat yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Air mataku benar-benar jatuh kebumi. Hatiku habis dan beku. Tak ada kata, tangis apalagi tawa. Bumiku saat itu terasa hancur berkeping-keping. Tidak adakah satu tempat untuk cinta berpihak kepadaku ? aku bingung apakah aku harus menyalahkan ustadku ataukah diriku sendiri. Yang pasti, pernikahan itu telah menghancurkan hidupku.

Satu yang terpikir, aku ingin berlari sejauh mata tak bertepi meninggalkan kepingan cerita yang hanya menertawaiku. Aktivitasku total terhenti, aku benar-benar kecewa, sakit hati, mungkin bahasa gaulnya anak ABG, patah hati. Yah, itulah yang kualami, tak sedikitpun aku tutupi. Sangat terbayang hal yang bodoh dalam benakku. Tentang bunuh diri, dan meninggalkan lingkungan islami yang selama ini telah menghijrahkanku. Cukup dalam lukaku, sampai aku tak mengindahkan panggilan ustadku. Aku hanya ingin pergi, pergi jauh meninggalkan dunia ini.

Namun harus kusyukuri, Allah masih sayang padaku, setelah sekian lama cintaku tergadai kepada selainNya. Hidayah masih bersinar dalam dadaku. Hingga satu waktu aku memenuhi panggilan ustadku untuk menghadiri undangan ta’aruf. Kini aku tahu sesuatu yang terbaik menurutku tak seperti itu menurutNya. Buktinya, Dia menghadirkan sosok lain untuk aku yang jauh lebih baik darinya. Aku akan tetap menjadikannya saudara seimanku sekalipun syetan pernah memperdaya kami. Karena itu adalah msa lalu yang dapat dijadikan pelajaran bagi hidupku di masa yang akan datang. Karena aku menyadari dialah yang menghantarkanku dalam memaknai arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang hanya milik Illahi. Terimakasih untuk cinta. Maafkan saudaraku, yang telah kutabur benih cinta yang tak seharusnya aku puja. Semoga keberkahan Allah dilimpahkanNya kepada kalian berdua. Terimakasih untuk doanya yang kalian haturkan kepadaku.

Mencoba Kudekati Dirimu

Siang hari ku berjalan melintasi indahny kota ..

Disepanjang perjalananku..

Ku melihat sosok wanita yang cantik nan mempesona ..

Diri ini seperti ingin kenal dengan sosok dirinya..

Semakin dekat langkahku dengannya..

Semakin bergetar rasanya hati ini ..

Ingkinku mendekati dirinya ..

Tetapi rasa tak percaya hati ini yang membuatku semakin bergetar..

Dengan kayakinan dan penuh rasa percaya diriku ini ..

Aku bertanya kepada dirinya ..

Siapakah namamau .. ?

Dari mana asalmu ?

Oh.. tak disangka …

Kau mencawab semua pertanyaanku dengan lemah lembut ..

Engkau tatap wajahku penuh dengan senyuman ..

Betapa berserinya hati ini setelah kenal dirimu ..

Wanita yang ku kenal ini.. akan kujadikan ratu dikehidupanku untuk selamanya ..

Rembulan menjadi saksi cinta kita

Rembulan malam bersinar menerangi indahnya malam ini ..

Semilir angin malam menemani indahnya cinta kita berdua ..

Sesaaat aku datang dan hadir untukmu ..

Alangkah syahdunya kisah cinta yang telah kita urai bersama ..

Inginku untuk selalu dan selamanya memilikimu ..

Tanpamu hatiku selalu bimbang dan tak tau arah ..

Ragaku akan hilang jika cintamu lenyap dari hatiku …

Aku tak ingin kau pergi dari kehidupan ku ..

Aku ingin engkau tetap ada disisiku..

Aku ingin kau menjadi malaikatku ..

Aku ingin engaku menemani hidupku ini sampai ajal menjemputku …

Sayang ingatlah akan kenangan yang telah kita urai bersama ..

Sayang ingatlah bahwa cinta kita akan abadi ..

Kita selalu bersama disaat susah maupun senang ..

Kita selalu berjalan bersama menuju masa depan kita ..

Apa yang kita ukir saat ini..

Akan menjadi kenangan dimasa yang akan datang ..